Bagi para pria yang tertarik dengan warisan budaya dan senjata tradisional Indonesia, khususnya dari Pulau Jawa, selain keris dan kujang, terdapat pula senjata tradisional lain yang memiliki keunikan tersendiri: wedhung. Meskipun mungkin tidak sepopuler keris, wedhung memiliki sejarah dan fungsi penting dalam masyarakat Jawa tradisional, terutama di kalangan tertentu. Mari kita mengenal lebih dekat senjata tradisional yang menarik ini.
Wedhung adalah senjata tradisional berbilah pendek yang umumnya memiliki bentuk menyerupai pisau besar atau golok kecil. Bilahnya biasanya terbuat dari besi atau baja dengan satu sisi tajam. Panjang bilah wedhung bervariasi, namun umumnya berkisar antara 15 hingga 25 sentimeter. Ciri khas lain dari wedhung terletak pada bagian hulunya (pegangan) yang seringkali terbuat dari kayu sederhana tanpa banyak ornamen, namun tetap nyaman digenggam. Sarung (warangka) wedhung biasanya juga terbuat dari kayu yang simpel dan fungsional.
Dalam catatan sejarah dan berbagai literatur Jawa, wedhung memiliki fungsi yang beragam. Dahulu, senjata tradisional ini sering digunakan oleh para pekerja kasar, seperti petani atau tukang kayu, sebagai alat bantu dalam pekerjaan sehari-hari. Namun, wedhung juga memiliki fungsi simbolis, terutama di kalangan tertentu dalam masyarakat Jawa. Wedhung seringkali dikaitkan dengan status sosial atau profesi tertentu. Bahkan, menurut penuturan seorang budayawan Jawa di Yogyakarta pada hari Kamis, 2 Mei 2025, wedhung dulunya menjadi bagian dari pakaian kebesaran beberapa abdi dalem keraton sebagai penanda tingkatan atau tugas tertentu.
Meskipun tidak sepopuler keris yang sarat akan nilai spiritual dan seni yang mendalam, wedhung tetap memiliki tempat dalam tradisi Jawa. Pada beberapa upacara adat atau ritual tertentu, wedhung terkadang masih digunakan sebagai simbol atau bagian dari prosesi. Misalnya, dalam beberapa tradisi pernikahan Jawa, wedhung dapat menjadi bagian dari perlengkapan yang dikenakan oleh pengantin pria sebagai simbol kedewasaan dan tanggung jawab. Menurut catatan seorang tokoh masyarakat di sebuah desa di Jawa Tengah pada hari Jumat, 3 Mei 2025, wedhung pernah digunakan dalam ritual bersih desa sebagai alat untuk membersihkan area tertentu dari energi negatif.
Mengenal wedhung lebih dekat memberikan kita perspektif yang lebih luas tentang kekayaan senjata tradisional di Jawa. Wedhung mengajarkan bahwa senjata tradisional tidak selalu harus memiliki nilai seni yang tinggi atau kekuatan magis yang diyakini, tetapi juga dapat memiliki nilai fungsi praktis dan simbolis dalam kehidupan masyarakat. Meskipun mungkin terlihat sederhana, wedhung adalah bagian penting dari warisan budaya Jawa yang patut untuk dikenal dan dilestarikan.