SMPN 1 Pacitan selalu berinovasi dalam pendidikan, dan kali ini kami akan mengupas tuntas ragam ekstrakurikuler favorit kami. Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya di kelas, tetapi juga melalui kegiatan di luar pelajaran. Tujuannya adalah membantu siswa menemukan dan mengembangkan bakat serta minat unik mereka secara optimal dan menyeluruh.
Visi kami adalah menciptakan lulusan yang seimbang, cerdas akademis, dan kaya pengalaman. Ini adalah inti dari komitmen kami untuk mengupas tuntas setiap potensi siswa. Kami berupaya memberikan wadah yang inspiratif, memotivasi mereka untuk bereksplorasi dan meraih prestasi di berbagai bidang, sesuai dengan passion pribadi.
Salah satu pilar utama di SMPN 1 Pacitan adalah program ekstrakurikuler unggulan yang sangat diminati siswa. Kami menawarkan beragam pilihan, dirancang khusus untuk memfasilitasi pengembangan diri. Setiap kegiatan menjadi kesempatan emas bagi siswa untuk belajar hal baru, berinteraksi, dan tumbuh bersama teman-teman mereka.
Mengupas tuntas ekstrakurikuler pertama adalah Klub Olimpiade Sains. Di sini, siswa dengan minat khusus pada IPA dan Matematika dibina secara intensif. Mereka diasah dalam pemecahan masalah kompleks, berpikir analitis, dan mempersiapkan diri untuk berbagai kompetisi. Ini adalah ajang nyata untuk meraih prestasi akademik tertinggi.
Berikutnya, kami akan mengupas tuntas Ekstrakurikuler Seni Tari Tradisional. Siswa belajar berbagai tarian khas Pacitan dan Jawa. Selain melatih keluwesan dan keindahan gerak, mereka juga ditanamkan nilai disiplin dan kebersamaan. Kegiatan ini juga melestarikan kekayaan budaya lokal.
Tak kalah populer adalah Tim Futsal dan Bola Voli. Di sini, siswa tidak hanya mengasah kemampuan fisik dan teknik bermain. Mereka juga belajar sportivitas, strategi tim, dan kerja keras. Kegiatan ini membentuk karakter kuat, kekompakan, serta mental juara dalam diri setiap atlet muda.
Kami juga akan mengupas tuntas Ekstrakurikuler Jurnalistik Sekolah. Siswa diajarkan tentang teknik wawancara, menulis berita, dan membuat majalah dinding. Mereka belajar menjadi peka terhadap informasi, kritis, serta mampu menyampaikan gagasan secara jelas dan menarik. Ini melatih kemampuan komunikasi dan literasi media.