Pteranodon adalah salah satu reptil purba terbang (pterosaurus) yang paling terkenal dan terbesar yang pernah ada. Hidup pada periode Kapur Akhir, sekitar 86 hingga 70 juta tahun yang lalu, reptil purba ini memiliki bentang sayap yang luar biasa lebar, diperkirakan mencapai lebih dari 7 meter. Ukuran sayap yang raksasa ini menjadikannya penguasa langit pada masanya. Penemuan fosil reptil purba ini memberikan gambaran yang menakjubkan tentang keanekaragaman hayati pada era dinosaurus. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai karakteristik fisik, habitat, dan gaya hidup Pteranodon sebagai salah satu reptil purba terbang yang ikonik.
Secara fisik, Pteranodon memiliki kerangka yang ringan dan berongga, sebuah adaptasi penting untuk terbang. Tengkoraknya memanjang ke belakang membentuk jambul tulang yang besar dan kemungkinan berfungsi sebagai penyeimbang saat terbang atau sebagai alat untuk menarik perhatian lawan jenis. Meskipun memiliki sayap yang lebar, tubuh Pteranodon relatif kecil. Mereka tidak memiliki gigi dan kemungkinan besar memangsa ikan yang ditangkap saat terbang rendah di atas permukaan air. Berdasarkan analisis fosil yang dilakukan oleh Dr. Christopher Bennett dari University of Kansas yang dipublikasikan pada tanggal 23 Januari 1991, struktur sayap Pteranodon terdiri dari membran kulit yang ditopang oleh jari keempat yang memanjang secara dramatis.
Habitat Pteranodon diperkirakan berada di wilayah pesisir dan perairan dangkal di benua purba yang kini menjadi bagian dari Amerika Utara. Fosil-fosil mereka banyak ditemukan di formasi batuan di Kansas, Nebraska, Wyoming, dan Dakota Selatan. Sebagai reptil purba terbang, Pteranodon kemungkinan menghabiskan sebagian besar waktunya di udara, terbang di atas lautan untuk mencari makan. Mereka diperkirakan memiliki kemampuan terbang jarak jauh dan mungkin bermigrasi. Penemuan fosil telur Pteranodon di Kansas yang dianalisis oleh tim paleontologi dari Sternberg Museum of Natural History pada tahun 1994 menunjukkan bahwa mereka kemungkinan berkembang biak di daratan, di dekat wilayah perairan tempat mereka mencari makan.
Meskipun berbagi zaman dengan dinosaurus, Pteranodon bukanlah dinosaurus melainkan kelompok reptil yang berbeda, yaitu pterosaurus. Kepunahan massal pada akhir periode Kapur, yang juga melenyapkan dinosaurus non-unggas, juga mengakhiri keberadaan reptil purba terbang yang luar biasa ini. Pteranodon tetap menjadi simbol dari keajaiban kehidupan purba dan pengingat akan keragaman bentuk kehidupan yang pernah ada di Bumi. Fosil-fosil mereka terus menjadi sumber informasi penting bagi para ilmuwan untuk memahami evolusi penerbangan pada reptil purba dan dinamika ekosistem pada zaman Mesozoikum.