Langkah reformasi pendidikan melalui implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia kini mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Terbukti, kurikulum ini berhasil menciptakan perbaikan signifikan dalam mutu belajar siswa di seluruh tanah air. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa reformasi pendidikan yang visioner dan adaptif adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa.
Kurikulum Merdeka lahir sebagai respons inovatif terhadap tantangan pembelajaran global, khususnya setelah dampak pandemi Covid-19 yang memperparah masalah learning loss. Dengan filosofi yang menekankan pada esensi materi, fleksibilitas dalam pengajaran, dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek, kurikulum ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, relevan, dan menyenangkan bagi siswa. Program ini, yang awalnya diujicobakan pada 3.000 sekolah pada tahun 2021, telah merambah ke 160.000 sekolah pada tahun 2023, dan direncanakan akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.
Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), dalam sebuah laporan resmi pada 6 Desember 2023, memaparkan data konkret yang menunjukkan keberhasilan reformasi pendidikan ini. Ia menyoroti kenaikan peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022. Meskipun terjadi penurunan skor rata-rata global akibat pandemi, Indonesia berhasil naik 5-6 peringkat dibandingkan tahun 2018. Secara lebih rinci, penurunan skor literasi di Indonesia hanya 12 persen, jauh lebih rendah dari rata-rata global yang mencapai 18 persen. Prestasi juga terlihat dalam numerasi, dengan kenaikan 5 posisi dari tahun 2016, dan 6 posisi dalam sains.
Capaian positif ini sangatlah penting, mengingat survei PISA 2022 dilakukan di tengah kondisi learning loss yang melanda dunia. Anindito Aditomo juga menambahkan bahwa hasil Asesmen Nasional (AN) tahun 2023 memperlihatkan adanya pemulihan pembelajaran yang lebih cepat, khususnya di sekolah-sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. “Semakin lama Kurikulum Merdeka diterapkan, semakin cepat pula pemulihan kemampuan literasi dan numerasi siswa,” ujarnya, menunjukkan bahwa pendekatan yang fokus pada esensi dan otonomi guru efektif.
Dengan bukti-bukti keberhasilan yang terus bermunculan, reformasi pendidikan melalui Kurikulum Merdeka memberikan harapan besar bagi masa depan bangsa. Ini tidak hanya soal angka, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem belajar yang lebih dinamis, inklusif, dan relevan, mempersiapkan generasi muda Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global dengan lebih percaya diri dan kompeten.